DKI Anggarkan Dana Banjir Rp557
Miliar
DPRD DKI
meminta Pemprov lebih serius dalam menangani banjir.
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mendukung
langkah Pemprov DKI memberikan alokasi anggaran terhadap penanganan banjir
sebesar Rp557 miliar. Termasuk, anggaran pembangunan transportasi Rp2,89
triliun dalam RAPBD DKI 2012.
DPRD DKI menilai alokasi anggaran dua program prioritas tersebut sangat besar.
Sehingga, dewan meminta Pemprov DKI lebih serius lagi dalam menangani banjir
dan melakukan pembenahan transportasi.
"Untuk meningkatkan upaya penanganan banjir dan pembangunan transportasi,
perlu pembentukan badan pengelola Kanal Banjir Timur (KBT) serta perawatan KBT
dari limbah sampah domestik," kata Anggota Fraksi Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Cinta Mega, dalam Rapat Paripurna Penyampaian
Pemandangan Umum Fraksi DPRD DKI Jakarta terhadap Raperda APBD DKI 2012 di
Lemhanas, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2011.
Dalam penanganan banjir, Fraksi Partai Demokrat, mengusulkan untuk
mengatasi genangan saat turun hujan, khususnya di 160 titik lokasi genangan
air, perlu peningkatan saluran mikro. Yaitu, dengan menyediakan pompa mobile,
pengembangan masterplan drainase serta penanganan 78 kawasan secara
komprehensif.
“Selain itu, dalam upaya memperbesar fungsi KBT dan Kanal Banjir Barat serta
menambah volume sungai yang ada, perlu dilakukan pengerukan terhadap 13 sungai
yang mengalir di wilayah DKI serta upaya normalisasi saluran waduk dan situ,”
kata Nawawi, anggota Fraksi Partai Demokrat.
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Maman Firmansyah, menyatakan
Fraksi PPP mendukung program prioritas di bidang pengendalian banjir yang
dianggarkan dalam Raperda APBD DKI 2012 sebesar Rp557 miliar. Dana itu
digunakan untuk penyelesaian pembebasan lahan kering KBT, pembebasan tanah
waduk Marunda dan Waduk Surilang serta normalisasi Kali Mookervart dan Kali
Sekretaris.
“Bukan hanya Fraksi PPP, masyarakat juga tampaknya sangat menunggu program ini
dapat segera terealisir. Sebab, bila proyek ini rampung diharapkan salah satu
momok problema warga Jakarta yaitu banjir, sedikit banyak akan teratasi,” ujar
Maman.
Mengingat betapa tingginya ekspektasi terhadap program ini, Fraksi PPP
menyarankan, agar semua rencana dan program tersebut dilaksanakan dengan matang
dan penuh tanggungjawab. Serta, dilakukan secara berkala dan dievaluasi
progresifitas serta efektivitasnya kepada publik.
Hal ini bukan hanya dilakukan saat musim penghujan tiba, tetapi juga pada saat
musim kemarau seperti sekarang ini. Sebab, jika program penanganan banjir ini
gagal atau tidak tepat sasaran, dapat menimbulkan antipati dari warga Jakarta
terhadap Pemprov DKI.
“Terkait program pembangunan bidang transportasi, Fraksi PPP mendukung dan
memang seyogyanya Gubernur DKI Jakarta harus berani melakukan terobosan besar.
Sepanjang terobosan itu dilakukan dengan perhitungan rasioanal-teknokratis yang
matang dan untuk kepentingan masyarakat,” kata Maman.
Dia menilai adanya gelombang kritik, kendala atau rintangan, jangan dianggap
sebagai suatu penolakan atau perlawanan dari masyarakat. Melainkan, harus
dijadikan sebagai amunisi, vitamin dan cambuk agar program yang sudah
direncanakan tersebut terus dilaksanakan, sehingga menghasilkan output seperti
yang diharapkan. (umi)
• VIVAnews
Komentar :
Karena banjir merupakan salah satu masalah terbesar di Indonesi,
tepatnya di daerah ibu kota Jakarta sehingga menurut saya segerahlah atasi dan
beri solusi terbaik untuk bangsa dan Negara kita ini. Gerakkan
kegiatan-kegiatan wajib yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan pada
semua daerah . Apabila telah di bentuk pemerintah jangan hanya diam tetapi
mengontrol kegiatan tersebut. Perbaiki terlebih dahulu sengai atau kali-kali
yang sudah tertumpuk sampah.
Untuk pendanaan banjir diharapkan benar-benar untuk
mengatasi banjir janganlah dipotong-potong dengan biaya-biaya tambahan yang
hanya kebohongan belaka. Utamakan kebersihan lingkungan, dengan bersihnya
lingkungan semua warga akan hidup tenang tentram dan nyaman sehingga tidak akan
lagi yang terjangkit penyakit-penyakit akibat lingkungan tercemar.