Minggu, 06 Januari 2013

Cita-citaku adalaaaaaaaah.....???


Apabila ada kesempatan membuat sebuah usaha saya mempunyai ide untuk membuat usaha dibidang kuliner guys.
Kenapa saya tertarik banget pada bidang kuliner? Karena kuliner itu gak akan mati gals, sampe kapanpun orang itu butuh makan. Kan kalo gak makan orang bisa mati. Heheee!!
Ya walaupun bukan cuma saya yang mendirikan usaha ini makanya saya dituntut cerdas dalam strategi pemasarannya bos. Untuk strategi episode selanjutnya aja ya saya ulas, sekarang saya ingin share tentang usaha yang akan saya buat.
Di zaman sekarang ini anak anaka muda remaja maupun dewasa bahkan yang sudah isia menikahpun sering banget yang namanya nongkrong. Nah disitulah saya punya ide gals.
Saya tuh mau buat sebuah tempat makan berjalan!  kalo didenger sekilas sih pasti kalian langsung mikir kalo saya ingin berjualan keliling!!! Ya bener juga sih keliling tapi dengan stand yang bagus gals. Untuk detail-nya saya mau buat resto berjalan dngan menggunakan minibus terbuka. Menetap ditempat terbuka dan menyediakan tempat-tempat duduk untuk para konsumen.
Begitu deh kira-kira ide usaha saya. Itu ideKu bagaimana dengan ideMu????

CONTOH PROGRAM KEWIRAUSAHAAN SWASTA


JAKARTA - Kelompok itu adalah pendukung utama perkembangan ekonomi. Itu sebabnya ada indikator minimal jumlah wirausahawan di satu negara sebesar 2% dari total populasi penduduk.
Sadar terhadap indikator tersebut, Peme­rintah Indonesia berupaya mempercepat kelahiran wirausahawan baru di Tanah Air.
 
Mengapa harus wirausahawan? Jawab­­annya adalah karakter seorang wirausahawan sangat mendukung upaya pemerintah terutama dalam hal mengurangi angka pengangguran dan penyerapan tenaga kerja.
 
Seorang wirausahawan baru diakui tangguh jika mampu menempatkan diri sebagai seorang pencipta lapangan kerja (job creator).
 
Dengan demikian kehadiran entrepreneur bisa menjadi solusi di bidang ketenagakerjaan dan kesan orang-orang yang berkarakter tersebut jauh dari karakter masyarakat umum yang lebih dominan menjadi pencari kerja (job seeker).
 
Kementerian Koperasi dan UKM sebagai salah satu instansi terdepan yang berupaya menciptakan jumlah wirausahawan pemula, tidak pernah berhenti menjalankan tugas dan fungsinya mencetak kaum entrepreneur.
 
Ada tujuh unit kedeputian yang menjadi andalan instansi tersebut, tetapi yang paling intensif menjalankannya adalah Kedeputian Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia. 
 
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi),  kedeputian ini harus mampu merealisasikan target pertumbuhan wirausahawan.
 
Prakoso Budi Susetio, Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM,  pada saat ini memiliki beberapa prioritas program di antaranya peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola lembaga keuangan mikro (LKM) dan koperasi simpan pinjam (KSP) serta unit simpan pinjam (USP).
 
Namun, program utama kedeputian ini tentu saja pemasyarakatan dan pengembangan kewirausahaan melalui  pendidikan dan latihan, program lanjutan, dan pembentukan calon wirausahawan baru.
 
Selain itu, program ekspo kewirausahaan juga diluncurkan untuk menggenapi sejumlah aksi lainnya.
 
Kementerian Koperasi dan UKM juga mengoptimalkan peranan mahasiswa untuk menjadi wirausahawan pemula. Penciptaan wirausahawan baru dinilai lebih tepat dari perguruan tinggi dengan keunggulan kompetensi di atas rata-rata. 
 
Dari strata pendidikan sekolah lanjutan atas atau SMA juga dioptimalkan menjadi wirausaha pemula melalui tempat pelatihan keterampilan usaha (TPKU) yang dikoordinasikan dengan lembaga pendidikan sederajat di setiap pelosok perdesaan.
 
Lembaga yang digandeng misalnya yayasan sekolah, lembaga pondok pesantren dan sekolah kejuruan lainnya yang berpotensi menjadi pencipta lapangan kerja.
  
Penciptaan wirausahawan dari kalangan terdidik selanjutnya didukung dengan fasilitasi permodalan operasional TPKU.
 
Sekolah yang mempunyai TPKU didukung dengan bantuan hingga Rp100 juta per unit lokasi pelatihan, sehingga seluruh keperluan komponen pendukung baik peralatan maupun bahan dasar pelatihan tersedia setiap saat.
 
Adapun program paling anyar yang diusung pemerintah adalah menciptakan konsep perencanaan usaha (business plan). Konsep ini juga didesain dengan menyediakan permodalan awal bagi seorang wirausaha pemula.
 
“Pembiayaan tersedia hingga Rp25 juta bagi 1.000 calon wirausahawan yang memiliki perencanaan usaha serta dinilai tim juri bahwa proposal yang disusun layak untuk diberi permodalan awal usaha yang mereka rancang melalui perencanaan usaha itu,” kata Prakoso.
 
Dari konsep tersebut setidaknya akan melahirkan 1.000 wirausahawan pemula (kategori start up) yang siap menjalankan usahanya sesuai konsep yang ditawarkan melalui lomba penulisan business plan.
 
Program baru tersebut diyakini akan berkontribusi besar dalam upaya mengejar target 2% dari jumlah penduduk.
 
Pada tahun ini persentase wirausahawan terhadap jumlah penduduk diyakini lebih tinggi dari 1,56% karena angka tersebut berdasarkan posisi Januari 2012.
 
Intensitas tinggi dari program penciptaan wirausaha terbukti pada statistik 2 tahun sebelumnya. 
 
Jumlah wirausahawan Indo­­nesia ketika itu tercatat hanya 0,24%, selanjutnya meningkat pesat berkat program kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM.
 
Kementerian Koperasi dan UKM tentu saja tidak sendiri karena hampir seluruh kementerian ikut membantu program kewirusahaan itu.
 
Kondisi itu mendorong Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan optimistis, persentase ideal 2% dari total penduduk bakal terealisasi pada 2013.
 
Keyakinan Menteri Koperasi dan UKM tersebut berarti lebih cepat 1 tahun dari target awal yang dipasang pemerintah bahwa komposisi ideal akan tercipta pada 2014.
 
Kewirausahaan saat ini memang menjadi primadona dalam berbagai program pemerintah dan lembaga swasta terutama untuk meningkatkan dan menciptakan wirausahawan baru yang dipercaya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
 
Institut Ilmu Koperasi Indonesia (Ikopin) di Jatinangor, Jawa Barat, juga berupaya mendukung target itu. Lembaga pendidikan perguruan tinggi swasta tersebut saat ini gigih membekali semangat kewirausahaan bagi mahasiswanya melalui program magang ke Jepang.
 
Memang tidak semua mahasiswa dikirim ke Jepang, tetapi intinya agar mahasiswa siap menjadi wirausahawan baru ketika kembali dari Negeri Matahari Terbit itu.
 
Selain membawa ilmu baru dari Jepang, mahasiswa yang kembali dari program magang jika bisa mengatur keuangan pribadinya, bisa membawa modal dari hasil honor bulanannya.
 
Ikopin juga memperluas ruang lingkup kerjanya dalam pengembangan kewirausahaan ke Asia Tenggara, khusus ke sektor pertanian berupa pelatihan Asean Training in Course on Entreprenurship in Agricultural Competitiveness.
 
“Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama Ikopin dengan Sekretariat Asean dan Kementerian Koperasi dan UKM. Fokusnya khusus kepada pelaku koperasi di bidang pertanian,” kata Rektor Ikopin Burhanuddin Abdullah.
 
Pelatihan diadakan di sekitar Bandung dilengkapi program field trip ke berbagai lokasi pertanian relevan di Jawa Barat. Daerah ini sangat ideal dijadikan sarana pelatihan agribisnis,karena merupakan daerah pertanian.
 
Sekadar Formalitas
 
Meski demikian, Ketua Asosiasi Wirausaha Desa Indonesia (AWDI) Ilhamy Elias menilai program pemerintah untuk meningkatkan jumlah wirausahawan baru masih sekadar fantasi belaka karena program tersebut belum mampu menyentuh permasalahan riil bagi menciptakan wirausahawan baru pada tingkat sarjana.
 
“Program kewirausahaan seperti apa pun yang diusung pemerintah, hampir berbau proyek untuk menyelesaikan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara.  Jangan heran kalau program kewirausahaan sangat sukar mencapai sasaran sebab keberhasilan hanya dilihat dari realisasi anggaran dari APBN atau APBD di daerah,” kata Ilhamy.
 
Dia melanjutkan mahasiswa yang jadi target program kewirausahaan hanya mengikuti program magang sebagai formalitas belaka. Program magang menuju wirausahawan baru yang dilaksanakan instansi pemerintah hanya sekadar jadi batu loncatan.
 
“Sulit mengharapkan jiwa kewirausahaan muncul kepada individu ketika program mulai diperkenalkan menjelang akhir pendidikan di perguruan tinggi. Selayaknya dimulai ketika berada di pendidikan SMA sederajat,” kata Ilhamy.
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pencanangan perluasan program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) pada 2011 memuji langkah Kemenkop dan UKM memprakarsai gerakan itu.
 
Apalagi jika didukung semangat tinggi generasi muda menjadi wirausaha. Seorang wirausaha, kata Yudhoyono, adalah orang yang memiliki keinginan, tekad, dan selalu memiliki ide, kreatif dan inovatif.
 
Berani melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah ada. Seorang entrepreneur berani mengambil risiko, meski terobosan atau penemuannya dan ide itu berhasil atau tidak di kemudian hari.
 
“Dalam konteks bisnis atau dunia ekonomi, seorang wirausahawan menemukan produk dan jasa, membuka pasar yang belum ada. Kalau wirausahawan terus berkembang di Indonesia, bisnis atau usaha dan ekonomi pasti makin bergerak dan berkembang.”
 
SBY menyatakan wirausahawan tidak identik dengan pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Namun, menurutnya, ada pertaut­an yang erat antara wirausahawan dengan bidang-bidang usaha yang berangkat dari kecil dan tumbuh menjadi usaha besar.

CONTOH PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DARI PEMERINTAH


Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus diakui merupakan penopang utama perekonomian Indonesia. Tidak dilihat dari besarnya nilai aset yang berputar, tapi dilihat dari besarnya jumlah pelaku UMKM. Banyaknya pelaku UMKM yang mencapai 99% dari total 52,769 juta pelaku usaha di Indonesia inilah yang berhasil mengeluarkan bangsa ini dari krisis ekonomi yang terus mendera sejak 1998.
Roda perekonomian terus berputar karena UMKM hanya membutuhkan aset paling besar hanya Rp 10 miliar. Bahkan usaha mikro aset maksimalnya cukup Rp 50 juta hingga usahanya bisa terus bergerak walaupun tertimpa krisis.
Hal inilah yang akan terus dipertahankan oleh pemerintah. Melalui berbagai program, pemerintah terus mendorong lahirnya para wirausahawan baru yang diharapkan mampu menggerakkan sektor informal seperti UMKM. Saat ini, masyarakat lebih memilih untuk bekerja di sektor formal, sehingga pertumbuhan wirausahan di Indonesia masih sangat minim.
Pertumbuhan wirausaha di Indonesia ternyata masih di bawah 1%, jauh dibandignkan Singapura yang mencapai 7%. Untuk memacu tumbuhnya kewirausahaan ini dinilai perlu ada komitmen dan deklarasi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai gerakan nasional.
Hanya kemampuan wirausaha yang bisa mempercepat bangsa ini menyelesaikan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat. “Dengan mengubah sistem pendidikan yang bersifat hafalan ke pendidikan kreatif ditambah kewirausahaan, dalam satu generasi ke depan Indonesia akan punya banyak orang muda yang mampu menciptakan peluang kerja,” kata Ciputra, pendiri Univeristas Ciputra Entrepreneurship Center di Jakarta.
Ciputra mengatakan tumbuhnya budaya wirausaha di negara ini jangan dimaknai hanya untuk kepentingan dunia usaha. Masyarakat yang memiliki budaya dan karakter wirausaha yakni pencipta peluang, inovatif, dan pengambil resiko, itu juga dibutuhkan kalangan birokrasi, akademik, dan sosial.
“Budaya wirausaha dalam suatu negara bisa kuat karena memang dilahirkan, lingkungnan, dan latihan. Di Indonesia kan tidak punya budaya wirausaha itu lewat pendidikan dan pelatihan. Gerakan budaya wirausaha ini dilakukan di sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat,” jelas Ciputra.
Sementara itu, Kementrian Koperasi dan UKM, pada tahun 2010, sudah melakukan berbagai terobosan untuk mendorong lahirnya wirausahawan muda. Salah satunya adalah program 1.000 Sarjana wirausaha.

Hingga akhir tahun 2010, Program 1.000 Sarjana Wirausaha Baru yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM tahun ini telah mencapai 67%, dari sasaran dan sebagian diantaranya sudah difasiliasi dengan menyalurkan permodalan usaha. Neddy Rafinalldy Halim, Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementrerian Koperasi dan UKM, menjelaskan meski demikian pihaknya terus berupaya meningkatkan kinerja, termasuk sosialisasi maupun pelatihan.
“Program 1.000 Sarjana Wirausaha Baru itu sebenarnya hanya menjadi tema besar program, sedangkan target sebenarnya adalah menciptakan wirausaha dari kalangan terdidik dalam jumlah tidak terbatas,” ujarnya kemarin. Sosialisasi dilakukan melalui dua skema, yakni terhdap para sarjana yang baru lulus, dan terhadap mahasiswa yang masih aktif. Untuk sosialisasi bagi alumnus sudah mencapai 7.200 orang sedangkan sosialisasi bagi mahasiswa mencapai 8.000 orang.
Menurut Neddy, sampai saat ini para alumni yang telah mengajukan proposal permodalan dengan sektor usaha berbeda-beda, mencapai 1.600 orang. Namun, yang telah diberikan pelatihan terhdap kewirausahaan, mencapai 647 orang atau sekitar 67%.
Meski demikian, dari jumlah 674 yang sudah menerima pelatihan, yang benar-benar telah menerima bantuan permodalan baru 70 orang. Dana yang diserap dalam program ini sekitar Rp. 1 miliar. Adapun modal yang mereka ajukan sangat bervariasi mulai dari Rp 5 juta, Rp 10 juta, hingga Rp 25 juta.
Keperluan para calon wirausaha sarjana tersebut disesuaikan dengan bidang usahanya masing-masing. Sekitar 213 sarjana tengah menunggu proses pencairan permodalan kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Jika mereka sudah melengkapi berbagai dokumen untuk merealisasi penyaluran permodalan, kami akan segera mencairkannya,” kata Neddy.
Terkait dengan sosialisasi yang diberikan kepada mahasiswa, tidak terkait dengan penyediaan permodalan. Sosialisasi dimaksudkan sebagai satu sarana agar pola pikir mereka bisa berubah dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
“Langkah sosialisasi perlu dilaksanakan secara dini, agar mereka para mahasiswa tetap fokus pada agenda kerja pemerintah untuk menciptakan para wirausahawan dari kalangan terdidik strata sarjana atau S1.”
(Source: “Majalah Logis”. Edisi khusus 2011).

SOCIAL ENTREPRENEUR

Apabila dalam suatu kesempatan saya dapat membuat suatu usaha dengan niat sosial saya ingin membuat usaha yang memperkerjakan seluruh ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan dengan cara membuka suatu usaha prakarya.
Untuk lebih jelasnya saya akan membuat sebuah rumah singgah yang disana akan menjadi tempat industri kecil yang bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu usia lanjut.
Untuk produk yang akan mereka kerjakan adalah produk-produk olahan dari bahan-bahan bekas, seperti membuat tas dari akar pohon, membuat dompet dari anyaman, merangkai bunga dari kertas, membuat lampu hias dari botol-bbotol bekas,dll.

TOKOH USAHA SUKSES DARI LUAR NEGERI


Theo Albrecht (Orang Terkaya No 10) Bag 1: Membangun Bisnisnya, ALDI ada sisi lain dari kehidupan Theo dan Karl, yaitu Menjauhkan Diri Dari Sorotan Media.
Kehidupan dua bersaudara, Theo dan bisa dibilang misterius. Tidak banyak yang bisa dikorek dari kehidupan mereka berdua, karena mereka memang sengaja menjauhkan diri dari publikasi dan sorotan media. Satu-satunya peristiwa yang membuat nama Theo dikenal adalah kasus penculikannya. Dia bisa lolos dari penculik setelah membayar uang tebusan. Setelah itu dia menyepi ke sebuah pulau kecil miliknya. Dari pulau kecil itulah Theo mengendalikan bisnisnya.
Jaringan supermarket Aldi terus membesar. Sukses di Jerman,  melebarkan jaringan hingga ke luar negeri. Hingga 2009, Aldi telah memiliki cabang lebih dari 8.000 gerai yang tersebar di seluruh dunia. Meskipun sudah menjadi konglomerat dunia dengan jaringan bisnis yang tersebar di berbagai belahan dunia, Theo tidak lantas gila popularitas. Ia sepakat dengan Karl Albrecht, sang kakak, untuk menjauhkan diri dari sorotan media massa. Sebagai catatan saja, nama Albrecht bersaudara cukup menghebohkan dunia pada kurun waktu 1960-1970, terutama di kalangan pebisnis ritel.  mereka yang berani membanderol harga produk dengan murah cukup jitu merangsang daya konsumtif masyarakat Jerman. Tren ini yang lantas menjalar ke seluruh dunia dan sepak terjang bisnis Albrecht bersaudara pun menjadi sorotan.
Kekayaan mereka yang berlimpah pun menjadi sasaran para pemburu berita saat itu. Mereka berkomitmen untuk memisahkan bisnis dengan kehidupan pribadi, sehingga mereka pun selalu menolak untuk wawancara oleh beberapa media lokal maupun asing. Saking misteriusnya, kehidupan Theo dan Karl Albrecht pun hingga kini belum jelas rimbanya. Majalah Forbes hanya menyebutkan, Karl telah menikah dan memiliki dua orang anak. Kini, Karl tengah menghabiskan masa tuanya di Swiss. Karl mengisi hari-harinya dengan bermain golf di lapangan pribadi yang ia bangun sendiri pada tahun 1976. Demikian pula halnya dengan kehidupan Theo.
Satu-satunya berita menghebohkan tentang ayah dua orang anak ini terjadi pada 29 November 1971. Pada suatu siang, Theo diculik oleh beberapa orang tak dikenal. Kelompok penculik itu meminta tebusan US$ 7 juta. Theo akhirnya selamat setelah disekap selama 17 hari, karena bersedia memenuhi permintaan si penculik untuk membayar uang tebusan. Peristiwa itu tak membuat bisnis Aldi terganggu, Aldi malah makin membesar dan menambah gerai hingga jumlahnya mencapai ribuan pada awal 1980. Pada saat yang sama, Karl memutuskan untuk berhenti mengelola Aldi. Begitu juga dengan kedua anak Karl, tidak satu pun bekerja untuk Aldi.
Usai kasus penculikan tersebut, nama Theo kembali tenggelam dari sorotan media. Mungkin cukup trauma dengan kejadian penculikan yang lalu, Theo membeli sebuah pulau kecil di sekitar Eropa, dan membangun sebuah rumah yang besar berikut dengan lapangan golf. Tiap hari, Theo menghabiskan waktu dengan bermain golf dan mengoleksi mesin ketik kuno yang menjadi dua hobinya sejak masa muda. Dari pulau kecil itulah, Theo terus mengelola dan memantau perkembangan bisnis Aldi. Setiap hari, Theo selalu menelepon orang kepercayaannya di sejumlah negara.
Sambil terus mengurus Aldi, Theo juga mendirikan Joe’s, sebuah gerai makanan yang mirip dengan konsep awal Aldi. Sebenarnya, Joe’s merupakan reinkarnasi dari Aldi untuk menghidupkan lagi jaringan di Amerika Serikat (AS). Sebab, sepeninggal Karl banyak gerai Aldi di AS gulung tikar karena kalah bersaing dengan peritel lokal. Namun, untuk bisnis barunya ini, Theo tak mengadopsi strategi harga diskon untuk menarik pelanggan. Joe’s hanya menawarkan banyak alternatif produk makanan sesuai selera konsumen. Dan, ternyata, bisnis baru Theo ini cukup berhasil menjaring pembeli di AS. Hingga saat ini, Joe’s telah memiliki cabang sebanyak 320 gerai yang tersebar di seluruh negara bagian AS. 

TOKOH WIRAUSAHA SUKSES DARI INDONESIA


Hary Tanoesoedibjo dilahirkan di Kota Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 26 September 1965. Ia merupakan pengusaha sukses asal Indonesia, julukannya sebagaiRaja Multimedia Indonesia dan termasuk dalam urutan orang terkaya asal Indonesia menurut majalah Forbes. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas, ia kemudian memilih masuk ke perguruan tinggi di negara Kanada yaitu Carleton University, Ottawa Kanada. Kemudian setelah menamatkan pendidikan dan mendapatkan gelar Bachelor of Commerce pada tahun 1988, Hary Tanoesoedibjo pun melanjutkan pendidikannya di Universitas yang sama yaitu Carleton University dengan mengambil jurusan magister untuk program Master of Business Administration pada tahun 1989. Hary Tanoesedibjo memang terkenal amat pandai Gelar master of Business Administration hanya ia capai dalam waktu satu tahun saja. 

Hary Tanoesoedibjo merupakan adik kandung dari Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo. Beliau mempunyai istri bernama Liliana Tanaja Tanoesoedibjo dan memiliki 5 orang anak. Ketika tahun 2000 yang lalu Hary Tanoesoedibjo kemudian mengambil alih kepemilikan dari PT Bimantara Citra Tbk yang sebelumnya dimiliki oleh anak mantan Presiden Soeharto yaitu Bambang Trihatmodjo, Hary Tanoesoedibjo kemudian mengusung ambisi ingin menjadi jawara bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Dan, mimpi itu terbukti. Kini Hary Tanoesoedibjo mempunyai banyak stasiun TV swasta seperti RCTI, MNC TV, dan Global TV, perusahaan TV berlangganan Indovision, juga stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia dan Majalah Ekonomi.

Di bawah naungan PT Media Nusantara Citra (MNC), tak sampai lima tahun, Hary kemudian berhasil menguasai saham mayoritas di stasiun TV tersebut. Saham MNC sendiri 99,9% dimiliki oleh Bimantara Citra. Sejak memiliki Bimantara, Hary kian agresif di bidang media. Ditambah lagi, Hary mempunyai kemampuan menentukan perusahaan-perusahaan media mana yang berpotensi untuk berkembang. Selain itu, banyak orang mengakui, kunci sukses Hary terletak pada kemampuannya menata kembali perusahaan yang sudah kusut alias bermasalah. Ini terbukti ketika pria yang kabarnya pernah tidak naik kelas di masa SMA ini membenahi Bimantara yang terbelit utang.
Sebelumnya, Bimantara juga memiliki stasiun radio Trijaya FM. 

Belakangan, untuk menambah eksistensinya dalam dunia media, Bimantara juga menerbitkan media cetak. Sampai saat ini ada majalah, tabloid, dan koran yang bergabung di bawah bendera Grup Bimantara. Ada majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie, dan pertengahan 2005 lalu menerbitkan harian Seputar Indonesia. Ke depan, MNC diproyeksikan menjadi perusahaan subholding yang bertindak sebagai induk media penyiaran di bawah Grup Bimantara. MNC juga bakal menjadi rumah produksi yang akan memasok acara-acara ke RCTI, TPI, Global TV, dan semua jaringan radionya. Selain itu, MNC akan membangun jaringan radio nasional di seluruh wilayah Tanah Air. Hary telah membuktikan kemampuannya membangun dinasti bisnis, dengan nilai aset US$ 7,2 miliar. Kinerja bisnis cemerlang itu ia lakukan hanya dalam tempo 14 tahun.

Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Ia ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Global Mediacom Tbk (sejak tahun 2002) setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Ia adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989.

Selain itu, Hary saat ini juga memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya,

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Apabila ada kesempatan membuat sebuah usaha saya mempunyai ide untuk membuat usaha dibidang kuliner guys.
Kenapa saya tertarik banget pada bidang kuliner? Karena kuliner itu gak akan mati gals, sampe kapanpun orang itu butuh makan. Kan kalo gak makan orang bisa mati. Heheee!!
Ya walaupun bukan cuma saya yang mendirikan usaha ini makanya saya dituntut cerdas dalam strategi pemasarannya bos. Untuk strategi episode selanjutnya aja ya saya ulas, sekarang saya ingin share tentang usaha yang akan saya buat.
Di zaman sekarang ini anak anaka muda remaja maupun dewasa bahkan yang sudah isia menikahpun sering banget yang namanya nongkrong. Nah disitulah saya punya ide gals.
Saya tuh mau buat sebuah tempat makan berjalan!  kalo didenger sekilas sih pasti kalian langsung mikir kalo saya ingin berjualan keliling!!! Ya bener juga sih keliling tapi dengan stand yang bagus gals. Untuk detail-nya saya mau buat resto berjalan dngan menggunakan minibus terbuka. Menetap ditempat terbuka dan menyediakan tempat-tempat duduk untuk para konsumen.
Begitu deh kira-kira ide usaha saya. Itu ideKu bagaimana dengan ideMu????

RENCANA SDM

Untuk pekerja yang akan saya gunakan adalah 6 orang. saya sebagai direktur/pengelola utama, produksi 2 orang, keuangan 1 orang, manager 1 orang, marketing 2 orang.

RENCANA KEUANGAN

Untuk rencana keuangan untuk usaha saya, saya mempergunakan modal sendiri. Untuk laporan keuangan akan di buat dalam satu bulan dan menutup buku pada akhir tahun. Apabila saya akan membuka bisnis lebih luas, saya ingin membuka freanchise untuk produk serta usaha ini.

RENCANA PEMASARAN


*      Pengembangan produk
Kami akan mengembangkan produk kami dengan berbagai inovasi-inovasi yang baru dan unik untuk dapat dinikmati oleh para pecinta makanan cepat saji.
*      Pengembangan wilayah pemasaran
Setelah produk kami sudah dikenal oleh berbagai kalangan kami akan mengembangkan hasil produksi kami ketingkat pasar yang lebih luas seperti membuka café atau membuka kedai di wilayah yang ramai seperti taman atau tempat keramaian lainnya.
*      Kegiatan promosi
1)      Memberikan promosi gratis satu porsi sandwich apabila membeli tiga kali berturut-turut dalam satu minggu.
2)      Memberikan sample pada setiap penjualan dalam event, seperti bazzar.

*      Strategi penetapan harga
Strategi penetapan harga dibuat dengan cara menghitung semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dan penjualan. Selanjutnya dibagi dengan keseluruhan total produk yang dihasilkan.

RENCANA PROMOSI


KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN
 PERSONAL SELLING
Melakukan penjualan serta memberikan sampling produk kepada konsumen secara langsung
 BROSUR & JEJARING SOSIAL
Mempromosikan dengan menyebar brosur kepada masyarakat dan mempromosikan juga di semua jejaring social.
 BAZZAR
Mengikuti berbagai event atau bazzar untuk mempromosikan dan menjual produk yang kami produksi