Kamis, 04 April 2013

CIRI KHAS BISNIS SYARI’AH


Bisnis syariah merupakan implementasi/
perwujudan dari aturan syari’at Allah.
Sebenarnya bentuk bisnis syari’ah tidak jauh
beda dengan bisnis pada umumnya, yaitu
upaya memproduksi/mengusahakan barang
dan jasa guna memenuhi kebutuhan
konsumen. Namun aspek syariah inilah yang
membedakannya dengan bisnis pada umumnya.
Sehingga bisnis syariah selain mengusahakan
bisnis pada umumnya, juga menjalankan
syariat dan perintah Allah dalam hal
bermuamalah. Untuk membedakan antara bisnis
syariah dan yang bukan, maka kita dapat
mengetahuinya melalui ciri dan karakter dari
bisnis syariah yang memiliki keunikan dan ciri
tersendiri. Beberapa cirri itu antara lain:
1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah. Nilai
ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan
eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah
yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam
wujud ketaatan di setiap tarikan nafas
hidupnya. Ada tiga aspek paling tidak nilai
ruhiyah ini harus terwujud , yaitu pada
aspek : (1) Konsep, (2) Sistem yang di
berlakukan, (3) Pelaku (personil).
2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang
Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah
dituntut mengetahui benar fakta-fakta
(tahqiqul manath) terhadap praktek bisnis
yang Sahih dan yang salah. Disamping juga
harus paham dasar-dasar nash yang dijadikan
hukumnya (tahqiqul hukmi).
3. Benar Secara Syar’iy Dalam Implementasi.
Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian
antara teori dan praktek, antara apa yang
telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga
pertimbangannya tidak semata-mata untung
dan rugi secara material.
4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat.
Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat
keuntungan sebanyak-banyak berupa harta,
dan ini di benarkan dalam Islam. Karena di
lakukannya bisnis memang untuk mendapatkan
keuntungan materi (qimah madiyah). Dalam
konteks ini hasil yang di peroleh, di miliki dan
dirasakan, memang berupa harta.
5. Namun, seorang Muslim yang sholeh tentu
bukan hanya itu yang jadi orientasi hidupnya.
Namun lebih dari itu. Yaitu kebahagiaan abadi di
yaumil akhir. Oleh karenanya. Untuk
mendapatkannya, dia harus menjadikan bisnis
yang dikerjakannya itu sebagai ladang ibadah
dan menjadi pahala di hadapan Allah . Hal itu
terwujud jika bisnis atau apapun yang kita
lakukan selalu mendasarkan pada aturan-Nya
yaitu syariah Islam.
Jika semua hal diatas dimiliki oleh seorang
pengusaha muslim, niscaya dia akan mampu
memadukan antara realitas bisnis duniawi
dengan ukhrowi, sehingga memberikan manfaat
bagi kehidupannya di dunia maupun akhirat.
Akhirnya, jadilah kaya yang dengannya kita
bisa beribadah di level yang lebih tinggi lagi.i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar